Mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura di bawah bimbingan Bapak Moh. Ishaq Abd. Salam, S.Sos., M.Sosio melakukan pengabdian masyarakat dengan tema “Pemanfaatan Potensi Desa Menuju Pembangunan Berkelanjutan” di Dusun Selatan, Desa Rangperang Laok, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Provinsi Jawa Timur, (14 Juli 2023). Dalam kegiatan ini, mahasiswa bersama dengan masyarakat berkolaborasi untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam membangun jembatan.

    Pembangunan sebuah jembatan bambu yang menghubungkan desa tersebut telah berhasil dilakukan dengan memadukan antara kearifan lokal yang ada di alam sekitar. Dalam upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat setempat, mahasiswa PKM 44 UTM mengambil inisiatif untuk merencanakan dan membangun jembatan bambu yang aman dan tahan lama.

    Kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa menjadi kunci keberhasilan dalam membangun jembatan ini. Kearifan lokal dan keterampilan tradisional yang ada dapat memperkokoh dalam membangun jembatan bambu. Mereka saling belajar dan berbagi pengetahuan, menciptakan ikatan yang kuat antara generasi muda dan sesepuh desa.

    Proses pembangunan jembatan bambu melibkan berbagai tahapan, mulai dari pemilihan bambu yang tepat hingga konstruksi struktur yang kuat dan aman. Mereka menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, sekop, dan palu. Warga dan para mahasiswa sangat kompak saling membantu satu sama lain. Mulai dari memotong rumput, mengangkat bambu, mengukur bambu, memotong bambu, menyusun bambu hingga mendirikan kayu untuk jembatan. 

 Dengan semangat gotong royong, mereka berhasil mengatasi berbagai tantangan dan menyelesaikan perbaikan jembatan tepat waktu. diharapkan agar pembangunan jembatan di usun Selatan ini cepat selesai, sehingga warga bisa lebih cepat menggunakan jembatan sesuai dengan fungsinya seperti penghubung jalan untuk pergi ke pasar, madrasah, masjid dan yang lainnya.

    Jembatan bambu ini bukan hanya menjadi akses penghubung bagi kedua wilayah dusun namun, jembatan bambu ini memegang peranan penting sebagai satu-satunya jalur yang menghubungkan warga dengan fasilitas-fasilitas penting seperti masjid, sumber air, sekolah, madrasah, pasar dan yang lainnya. Pembangunan jembatan bambu ini bukan hanya memberikan manfaat praktis bagi masyarakat desa, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi pengembangan berkelanjutan di wilayah pedesaan.