Budaya dan Tradisi
Desa Rangperang Laok memiliki tradisi
yang sampai ini masih dilakukan yaitu Sedekah Bumi (Santeka Disa). Tradisi
Sedekah Bumi adalah ungkapan terima kasih masyarakat kepada alam dan makhluk
hidup di dalamnya. Melalui sedekah bumi, masyarakat Desa Rangperang Laok
mengakui bahwa masyarakat adalah bagian dari lingkungan dan berupaya untuk
menjaga keseimbangan serta keberlanjutan ekosistem. Dalam prosesi ini,
masyarakat memberikan sumbangan kepada orang-orang yang membutuhkan dan
memberikan balas budi kepada alam yang telah memberikannya rezeki.
Sedekah Bumi adalah salah satu bentuk
penghormatan terhadap leluhur dan tradisi nenek moyang yang ada di Desa
Rangperang Laok. Dalam setiap ritual, masyarakat tidak hanya menyampaikan rasa
syukur kepada alam, tetapi juga memelihara nilai-nilai yang telah diwariskan
oleh generasi sebelumnya. Ini adalah cara masyarakat di Desa Rangperang Laok
untuk menjaga hubungan yang erat dengan budaya dan menghargai kearifan lokal
yang telah ada sejak zaman dulu. Tradisi Sedekah Bumi membawa masyarakat
bersama dalam semangat kebersamaan dan kepedulian. Dalam momen ini, orang-orang
dari berbagai latar belakang bergabung untuk membantu sesama dan menyebarkan
kebaikan. Sedekah Bumi mengajarkan pentingnya berbagi apa yang kita miliki
dengan orang lain, baik itu dalam bentuk makanan, pakaian, atau bantuan
lainnya. Dengan bersatu dan berbagi, kita menciptakan lingkungan yang lebih
adil dan harmonis.
PENCAK SILAT
Pencak silat
merupakan seni budaya bela diri yang ada di Desa Rangperang Laok, Kecamatan
Proppo, Kabupaten Pamekasan. Budaya ini menjadi satu-satunya budaya yang tumbuh
dan dilestarikan di Desa Rangperang Laok hingga saat ini karena memiliki nilai
sejarah yang kuat.
Selain mengajarkan
seni bela diri dan keterampilan bertarung, di dalam pencak silat juga mengandung
nilai kebersamaan yang dapat membangun silaturahmi antar masyarakat. Di balik
gerakan yang anggun dan teknik yang kuat, Pencak Silat juga mengajarkan pentingnya menjaga
keseimbangan dalam hidup dan memelihara kedamaian dalam diri serta dengan orang
lain. Pencak Silat bukan hanya sekadar latihan fisik, tetapi juga mencakup
kearifan lokal, tradisi, dan filosofi. Melalui latihan yang intens dan
pengamalan nilai-nilai tradisional, praktisi Pencak Silat mempelajari
nilai-nilai seperti kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, dan penghormatan kepada
leluhur.
Dalam setiap gerakan,
terkandung pesan dan cerita yang menghubungkan masyarakat di Desa Rangperang
Laok,Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan dengan warisan budaya yang
kaya.Terdapat dua perguruan pencak silat di Desa Rangperang Laok yang pertama
perguruan pencak silat Putra Damai dan kedua perguruan pencak silat Rajawali.
Sebagian besar masyarakat berpartisipasi dalam mengikuti kesenian pencak silat.
Pencak silat ini biasanya diadakan di hari tertentu salah satunya acara hajatan
dan sebagian masyarakat mengundang kesenian pencak silat untuk tampil di
rumahnya.
Pencak Silat bukan hanya
tentang keahlian individu, tetapi juga tentang kerjasama tim. Dalam tradisi
ini, para praktisi belajar untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam
latihan dan pertunjukan. Pencak Silat mengajarkan pentingnya membangun hubungan
yang kuat dan saling memperkuat, baik di dalam maupun di luar individu. Ini
mencerminkan semangat persatuan dan kebersamaan yang menjadi landasan budaya di
Desa Rangperang Laok, Kecamatan Proppo, Kabupaten
Pamekasan. Dalam
kesimpulannya, budaya Pencak Silat dan tradisi di Desa Rangperang Laok,
Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan Sedekah Bumi adalah warisan budaya yang
kaya dengan nilai-nilai positif. Pencak Silat mengajarkan keseimbangan,
persatuan, dan kebersamaan, sementara Sedekah Bumi menghidupkan semangat
kepedulian dan keharmonisan dengan alam. Kedua tradisi ini merupakan bagian
penting dari identitas di Desa Rangperang Laok, Kecamatan Proppo, Kabuapten
Pamekasan yang patut dihargai dan dilestarikan.
Post a Comment
0 Comments